Dalam mencatat kejadian-kejadian
penting seperti hari kelahiran, pernikahan serta moment penting lainnya
kadangkala kita hanya mencatat tanggal Masehinya saja. Ketika mencatat
hari kelahiran kita, orang tua kita biasanya hanya mencatat tahun
Jawanya saja, seperti tahun Jim, tahun Alif dan lain-lainnya.
Dalam meneliti kronologi sejarah kita
kadang kala dibuat pusing, karena data ada kadang kala hanya berupa
momen kejadian alam seperti gerhana, baik matahari maupun gerhana bulan.
Dan ada kalanya data yang ada berupa penanggalan, seperti penanggalan
Jawa atau Arab (Hijriyah Qomariyah) saja, dengan tanpa dilengkapi
penanggalan lainnya. Kadang hanya kondisi musim kala itu atau dalam
kalender jawa disebut Pranoto Mongso.
Kalender ini memuat berbagai kalender,
mulai Kalender Hijriyah Qomariyah (Hijri lunar calendar), Kalender
Hijriyah Syamsiyah (Hijri solar calendar), Kalender Masehi (Gregorian
calendar), Neptu Jawa (Jumlah neptu hari dan pasaran), Kalender Jawa
(Asapon), Pasaran Jawa / Hari Jawa (day of Java), serta Pranoto Mongso
Jawa (season of Java).
Kalender ini juga dilengkapi dengan prakiraan hari libur yang berlaku di Indonesia, diantaranya :
Tahun Baru Hijriyah
Tahun Baru Imlek
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka
Maulid Nabi Muhammad SAW
Wafat Isa Al-Masih
Kenaikan Isa Al-Masih
Hari Raya Waisak
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Hari Kemerdekaan RI
Hari Raya Idul Fitri
Hari Raya Idul Adha
Hari Raya Natal
Perhitungan kalender serta Hari libur ini berdasarkan kalkulasi matematik dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
Perhitungan kalender Hijriyah
Qomariyah berdasarkan metode Irsyadul Murid dengan markas GRESIK
CONDRODIPO INDONESIA, Bujur 112° 37' 2,5" BT, Lintang 7° 10' 11,1" LS,
Time Zone 7. Kriteria awal bulan berdasarkan ketinggian hilal di awal
bulan yang sudah mencapai 2° derajat secara haqiqi mar’I (true visible
of horizon) pada saat Maghrib.
Perhitungan kalender Hijriyah
Syamsiyah berdasarkan metode dari Syeikh Yasin Al-Padangi, dengan
patokan awal tahun berdasarkan pembangunan masjid Quba’ pada hari Selasa
Pon, 9 Robi’ul Awal tahun -1 H. / 21 September 622 M. dimana posisi
matahari pada saat itu mulai bergeser dari buruj Sunbulah ke arah buruj
Mizan.
Perhitungan kalender Masehi
berdasarkan kriteria kaisar Ugo Buogompagni yang berkuasa pada tahun
1502-1585 M. terkenal dengan sebutan Gregorius VIII.
Kalender Jawa, Pasaran, dan Neptu berdasarkan kriteria Asapon, dimana 1 Suro tahun alip adalah hari Selasa Pon.
Hari Raya Waisak berdasarkan kalender Budha aliran Theravada dengan Markas Jawa, time zone +7.
Hari Raya Nyepi berdasarkan kalender Caka Bali dengan system Malamasa, dihitung dg Markas Bali, time zone +7.
Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender Konghucu dengan kaedah konjungsi (New Moon) system Jean Meeus dengan markas Beijing 120° BT time zone +8.
Wafat dan kenaikan Sibhi Isa Al-Masih
berdasarkan Konsili Nicea dengan kaedah perhitungan dari Carl Friedrich
Gauss menggunakan Gregorian Calendar .
Mudah mudahan jeri payah kami menyusun
kalender ini ada guna dan manfaatnya sehingga menjadi pahala yang bisa
kami persembahkan kepada kedua orang tua kami, Ibu Asma Aqib serta Bapak
Achmad Zahid Sahlan. Ampunilah segala dosa orang tua kami dan terimalah
amal baik kedua orang tua kami, masukkanlah mereka kedalam surgamu
bersama para nabi dan orang-orang yang sholeh.
Anda bisa mengkopi sebagian atau seluruh kalender ini dengan syarat :
1. Tidak menghilangkan asal usul kalender ini dengan merubah pembuat kalender ini
2. Tidak untuk diperjualbelikan yang bersifat menguntungkan pribadi
Sumber : http://moeidzahid.site90.net/kalender.htm
Untuk download, klik kanan tahun yang dimaksud lalu pilih Save Target As.
1. Tidak menghilangkan asal usul kalender ini dengan merubah pembuat kalender ini
2. Tidak untuk diperjualbelikan yang bersifat menguntungkan pribadi
Sumber : http://moeidzahid.site90.net/kalender.htm
Untuk download, klik kanan tahun yang dimaksud lalu pilih Save Target As.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar